You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Poto

Selamat Datang di Poto

Kec. Moyo Hilir, Kab. Sumbawa

Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto Desa Poto
Desa Poto

Kec. Moyo Hilir, Kab. Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Desa Poto Jadi Magnet Wisata Budaya, APDISA bersama Perguruan Tinggi Berkolaborasi Gelar Pelatihan Bahasa Inggris untuk Penenun

MASUJAM 25 Mei 2025 Dibaca 495 Kali
Desa Poto Jadi Magnet Wisata Budaya, APDISA bersama Perguruan Tinggi Berkolaborasi Gelar Pelatihan Bahasa Inggris untuk Penenun

Poto, 25 Mei 2025 – Desa Poto, salah satu desa di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, kini semakin dikenal sebagai desa percontohan kebudayaan di Indonesia. Kekayaan tradisi seperti tenun khas Sumbawa (Kre' Alang), festival budaya Pasaji Ponan, hingga seni tutur Sumbawa seperti Sakeco dan Ratib masih hidup dan melekat dalam keseharian masyarakat desa ini.

Tak heran jika setiap pekan, wisatawan mancanegara datang silih berganti untuk menyaksikan langsung adat dan budaya yang masih lestari di Desa Poto. Mereka tak hanya melihat proses menenun dan pertunjukan seni tradisional, tetapi juga menginap di rumah warga demi merasakan pengalaman hidup sebagai masyarakat lokal.

Merespons tingginya antusiasme wisatawan terhadap kekayaan budaya Desa Poto, Asosiasi Penenun Tradisional Tenun Samawa (APDISA) berkolaborasi dengan STKIP Paracendekia NW Sumbawa berencana mengadakan program pelatihan bahasa Inggris bertajuk SMART (Speaking, Marketing, and Raising Tenun). Program ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ibu-ibu penenun serta generasi muda dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana promosi produk lokal dan memperkenalkan budaya kepada turis asing.

“Program ini penting untuk membekali para pelaku budaya, khususnya penenun, agar lebih percaya diri saat berinteraksi dengan wisatawan mancanegara. Bahasa Inggris menjadi keterampilan dasar yang wajib dimiliki agar mereka mampu menjelaskan keunikan budaya dan produk tenun secara langsung,” ujar Siti Aminah, S.Psi., Ketua APDISA.

Program ini rencananya akan melibatkan mahasiswa dan dosen dari STKIP Paracendekia NW Sumbawa sebagai pengajar dan pendamping pelatihan. Kehadiran akademisi diharapkan mampu memberi pendekatan yang tepat dan menyenangkan dalam proses belajar.

Kepala Desa Poto, Fathul Muin, S.P., juga menyambut baik inisiatif ini. “Pemerintah Desa Poto siap memfasilitasi seluruh kebutuhan yang mendukung kelancaran program ini. Kami percaya, penguatan kapasitas sumber daya manusia adalah kunci untuk keberlanjutan pariwisata budaya di desa kami,” katanya.

Dengan kolaborasi ini, Desa Poto tidak hanya menawarkan keindahan budaya yang autentik, tetapi juga menunjukkan kesiapan warganya untuk menjadi tuan rumah yang cakap dan berdaya saing di tengah geliat pariwisata global. (SA)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 0,00 Rp 2.125.020.454,65
0%
Belanja
Rp 0,00 Rp 1.976.343.841,70
0%
Pembiayaan
Rp 0,00 Rp 66.363.987,05
0%

APBDes 2025 Pendapatan

Lain-Lain Pendapatan Asli Desa
Rp 0,00 Rp 10.000.000,00
0%
Dana Desa
Rp 0,00 Rp 1.075.203.000,00
0%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 0,00 Rp 103.891.000,00
0%
Alokasi Dana Desa
Rp 0,00 Rp 935.118.700,00
0%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp 0,00 Rp 807.754,65
0%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 0,00 Rp 1.287.890.390,68
0%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 0,00 Rp 532.985.050,00
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Rp 0,00 Rp 115.628.401,02
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rp 0,00 Rp 11.040.000,00
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 0,00 Rp 28.800.000,00
0%