You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Poto
Desa Poto

Kec. Moyo Hilir, Kab. Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat

BANGKIT BERSAMA MENUJU DESA MANDIRI DAN RELIGIUS

Pertahankan Kearifan Lokal, Tradisi Ponan Mesti Dilestarikan

Administrator 20 Februari 2023 Dibaca 30 Kali
Pertahankan Kearifan Lokal, Tradisi Ponan Mesti Dilestarikan

Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah mengajak masyarakat untuk melestarikan tradisi sedekah Ponan. Salah satu bentuk  kearifan lokal yang mesti dipertahankan. Sebab banyak mengandung nilai yang hidup dan berkembang di masyarakat.

Hal itu disampaikan Bupati saat menghadiri Acara Sadekah Ponan yang merupakan tradisi tahunan Masyarakat tiga dusun, Poto dan Lengas (Desa Poto) dan dusun Malili desa Berare Kecamatan Moyo Hilir, Kamis, 16 Februari 2023, di Unter Ponan Orong Rea Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir. Acara tersebut juga dihadiri Ketua beserta Anggota DPRD Sumbawa, sejumlah Kepala OPD, Lembaga Adat Tana Samawa, segenap masyarakat desa Poto dan sekitarnya.

Bupati mengajak masyarakat untuk melestarikan Tradisi Ponan. Menurutnya, Tradisi Ponan merupakan salah satu tradisi kearifan lokal yang dimiliki masyarakat petani di Desa Poto dan sekitarnya yang perlu terus dilestarikan. “Tradisi yang turun temurun ini merupakan wujud rasa syukur serta ajang memupuk silaturrahim antar warga masyarakat diiringi do’a bersama untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa. Agar dalam bercocok tanam ke depan selalu diberikan rezeki yang melimpah,” ujarnya.

Disampaikan Bupati, ada banyak hikmah yang dapat diambil dari tradisi Ponan bagi masyarakat Sumbawa. Diantaranya meningkatkan rasa persaudaraan, saling bersilaturrahim antar sesama, mempertahankan adat dan budaya kearifan lokal dari masyarakat terdahulu, mengajarkan masyarakat untuk saling mengasihi, saling memberi dan berbagi secara ikhlas, dan mengajarkan kepada para generasi muda untuk saling tolong-menolong dan bergotong royong. Selain itu, Tradisi Ponan juga mengajarkan masyarakat untuk bersikap bijak dalam mengelola lingkungan.

Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq di sela acara juga menekankan pentingnya mempertahankan tradisi sedeka Ponan. Sebagai bagian dari kearifan lokal 6bg memilki nilai luhur. Pihaknya pun siap mendukung kegiatan ini seterusnya. Bahkan Kedepan bisa dikemas menjadi satu destinasi wisata budaya Sumbawa.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Sumbawa, Syukri Rahmat, S.Ag, mengatakan telah bersepakat dengan para tetua adat dusun Poto, Lengas, dan Malili untuk menggunakan kata Sedekah Ponan pada saat Mudzakarah Rea Lembaga Adat Tana Samawa. Menurutnya, hajat awal kegiatan Ponan adalah bersedekah agar diberikan berkah kesuburan atas hasil pertanian dan terselamatkan dari segala musibah. Makna kegiatan ini menurutnya juga dalam rangka meningkatkan spiritualitas kepada Allah SWT. Serta meningkatkan silaturrahim dan suasana kekeluargaan antar warga masyarakat khususnya yang berada di desa Poto dan sekitarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Pajatu Adat Ponan, H. Amrullah, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Bupati Sumbawa atas perhatiannya yang begitu besar terhadap Tradisi Sadekah Ponan. Pihaknya bersama warga desa Poto lainnya berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan Tradisi Sadekah Ponan sebagai salah satu kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Desa Poto.

Bahkan Ia berjanji, segala bantuan yang diberikan Pemerintah Daerah akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menata dan memelihara lokasi Sadekah Ponan. Yang dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi salah satu destinasi wisata budaya bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa. (arn/ Suara NTB)

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image